Sabtu, 26 Juni 2010

UNFORGETABLE ADVENTURE

CUBAN RONDO……..I’M HERE……..

Tepatnya hari Jum’at pukul 15.45 aku berangkat bersama dua temanku dari kos menuju FMIPA tercinta. Sepertinya kondisi langit sudah gelap, hati ini gundah apakah langit akan menjatuhkan air mata yang kian lama telah di nantikan orang Surabaya ? ? ?... Ternyata feeling seorang hamba Allah benar, ditengah perjalanan dengan begitu beratnya beban di tangan( tas ransel di punggung, tas slempang, satu galon kosong),tiba-tiba hujan mengguyur kami yang sedang berjalan, langkah kakipun bertambah cepat hingga kami sampai di pos parkir kampus. Subhanallah…..hujan benar-benar deras, banyak mahasiswa yang berdatanganbasah dan dingin tidak mengurungkan niat semua mahasiswa untuk berangkat camp ke Cuban Rondo. Hujan akhirnya mulai reda, semua mahasiswa berkumpul di area bio-bio (sebutan area biologi Universitas Airlangga) sambil mempersiapkan diri untuk naik truck, ternyata masih ada truck yang belum datang so karena HIMBIO terkenal dengan kebersamaannya jadi semua menunggu hingga semua bis e… truck datang, tapi karena udah maghrib jadi semua pada shalat dulu. Ba’da shalat maghrib semua siap berangkat, akhirnya melajulah roda truck dan mengantar kami menuju kota Malang, tepatnya di sebuah desa...”Cuban Rondo”.

Akhirnya kami sampai juga di tempat tujuan , suasananya gelap banget, pengelihatan kabur karena asap yang begitu tebal,udara malam menusuk celah-celah baju hingga terasa begitu dingin, ada yang jualan makanan disana, tapi semua masih focus untuk menunggu komando dari team yang telah ada disana duluan (team survey), setelah agak lama kira-kira 30 menit seluruh panitia dan peserta di giring menuju tenda dan bara yang tidak jauh dari tempat truck tadi parkir. Semua masuk tenda masing-masing, yang belum shalat pada antri ke kamar mandi, ada yang sibuk menata barang bawaan, ada yang lagi bingung nyari makanan, dan ada juga yang langsung ketiduran. Nggak lama setelah semua membaringkan badan kira-kira jam 12 malam, sirine panitia membangunkan semua orang khususnya untuk MaBa karena acara itu harus diikuti MaBa. Seiring dengan pengevaluasian MaBa oleh KomDis(Komisi Disiplin) hujan menemani kami semua yang berdiri dengan penuh perjuangan. Seusai pengevaluasian, MaBa dikomando agar segera bersiap untuk melakukan jurit malam yang tujuannya agar badan mereka tidak terlalu kedinginan, sehingga badan mereka harus bergerak, seluruh panitia berangkat duluan dan sebagiannya berangkat setelah MaBa, memang tubuh terasa begitu hangat saat berjalan, gimana nggak…. orang jalannya ada yang nanjak dan butuh energi khusus untuk menjalankannya. Sekitar jam 4 acara jurit malan usai, semua kembali ke tenda dan bersiap-siap untuk shalat shubuh. Wah antrean kamar mandi penuh banget, bener-bener nguji kesabaran kayaknya hampir 1 jam daku ngantri dan alhamdulillah akhirnya dapet juga antrian.

Sekitar jam 6.30 am semua harus sudah siap untuk tracking, sebelumnya sudah dilakukan sarapan and senam bersama. Panitia sibuk untuk melakukan pembagian job, siapa saja yang harus standby di tiap pos dan siapa saja yang musti ngikuti tiap kelompok (MaBa) untuk tracking, setelah semua pembagian beres, aku dapat tanggungan buat nemenin adik-adik saat perjalanan, yach maklumlah emang bagian pemandu. Aku mandu kelompok dua jadi berangkatnya agak awal(otomatis abis kelompok satu donk).

Kita mulai berjalan mencari tanda untuk sampai pada tiap pos,yakni musti mencari tulisan SITOPLASMA ’07 ijo yang ditempel-tempel di pohon. Pertamanya sih kita nggak nemu-nemuin petunjuk samasekali tapi akhirnya dapet bocoran dari beberapa orang kalo jalannya belok nganan, setelah itu kami baru menemukan tanda yang kami cari-cari dari tadi. Perjalaanpun dimulai, kami berjalan memasuki hutan yang begitu sunyi, tapi nggak terasa sunyi karena kami bersembilan. Akhirnya sampailah kami pada pos yang pertama kali, pos ini disebut pos pecksia cos emang pos ini ditujuin untuk pengenalan pada MaBa cara mengenal berbagai burung serta cara memakai alat-alat yang digunakan untuk meneliti burung. Setelah pos satu kami menuju pos berikutnya, jalan sudah mulai menanjak, kaki juga sudah terasa berat padahal perjalanan masih panjang, kita melewati jalan yang disebelahnya udah bener-bener jurang, kami begitu hati-hati tak lupa juga saling mengingatkan teman, sepertinya pos dua memang masih begitu jauh tapi akhirnya ada suara seorang panitia yang menunggu kedatangan kita, subhanallah ternyata panitia tersebut menjaga lokasi yang harus kami lewati agar sampai pada pos dua, lokasi ini keren abis terlihat begitu banyak tomat yang ditanam model terasering tapi teraseringnya bener-bener nggak bisa diungkapin sama kata-kata kuranglebih kemiringannya hampir 110 derajat, weh bener-bener uji nyali nih...kita mulai melangkahkan kaki, ada yang merayap saking takutnya, yang kasihan lagi ada salah satu adik panduanku yang ukuran badannya lumayan big size jadi dia bener-bener kualahan dan hampir berhenti di tiap tiga langkah kakinya, kami terus semangat untuk memberikan motivasi untuk anggota kami itu supaya terus berjuang dan bisa mencapai atas. Akhirnya kebun tomatpun berhasil dilalui meski nggak seberapa mulus, tapi ternyata musti naik lagi untuk mencapai pos dua weh benar-benar dikiranya udah nyampe ternyata itu masih setengahnya.........kayaknya kita naik tu hampir ada setengah kilo, kalo jalannya biasa sih no problem..nah ini musti naik, ya kalo jalannya nggak licin, ini tanahnya tu empuk jadi mudah banget ambrol so kita musti bener-bener extra hati-hati.

Alhamdulillah setelah berjuang dari kebun tomat akhirnya sampai juga di pos dua, pos permainan. Di pos ini MaBa di uji cara-cara pemahaman mereka dalam menanggapi suatu masalah, ya plus main-main sih...soalnya refreshing lah..abis berjuang menuju puncak... Setelah kelompok berikutnya nyampe, waktunya kelompok kita untuk meneruskan perjalanan. Jalan, jalan dan terus jalan...akhirnya ada pos Flora.... Di pos itu MaBa diarahkan lebih mengenal flora yang ada di sekitar mereka...tahu morfologinya, nama latinnya,..dan lain-lain. Setelah saling diskusi bla bla bla, akhirnya kita meneruskan perjalanan menuju pos berikutnya. Jalan lagi, jalan lagi...otomatis coz kita kan manusia bukan burung yang bisa terbang, hehe ^_^. Melewai banyak pohon..jalan setapak dan beraneka warna warni bunga-bunga diantara semak-semak...wah takutnya ada hewan yang tak diinginkan keluar dari situ. Yah...alhamdulillah nyampe lagi di pos selanjutnya, yakni BEC (Biology English Club) kita diasah ke Enggrisannya....yah itung-itung ilmuan juga musti siap go internasional donk... Setelah ditutup dengan nyanyian ”I Have a Dream” sama adik-adik Lichenes, kamipun diperkenankan meninggalkan pos BEC dan melanjutkan perjalalnan ke pos selanjutnya. Pos selanjutnya adalah pos Insecta... Pos ini membahas abis masalah serangga, tiap kelompok yang sudah membawa botol dari awal perjalananya di beri satu spesies serangga dan dimasukkan dalam botol tersebut, dan tugas untuk kelompok adalah mendeskripsikan serangga tersebut..coz untuk pembelajaran kuliah TAV(Taksonomi Avertebrata) kali ya...kayaknya emang iya...he he he. Sambil nunggu adik-adik identifikasi, kesempatan baca buku nih...lumayan mumpung bawa buku...”Pelipur Jiwa yang Terlukakan lumayan memperluas wawasan. Yah akhirnya selesey juga adik-adik mengidentifikasi, so kita bisa nerusin ke pos berikutnya deh. Jalan..jalan..dan jalan lagi....kita lewati banyak tumbuh-tumbuhan berduri...tengok sana tengok sini, subhanallah betepa indahnya alam ciptaan Allah ini... sesekali aku mengambil bunga-bungaan untuk dikoleksi, baik bunga kering maupun segar..coz udah persediaan plastik-plastik kecil di tas...he he. Beberapa lama berjalan, hampir 15 menit, terdengar suara gemericik air mengalir, bau khas mata air pegunungan mulai parkir di depan indra penciuman... benar sekali...di hadapan kami ada sungai yang cukup lebar tapi lumayan dangkal...aha so pasti kita musti menyebranginya untuk sampai ke pos berikutnya.. Di situ ada beberapa panitia yang standby untuk bantu-bantu nyebrang (weih..kayak ceritanya klenting kuning, merah, ijo yang di sebrangin yuyu kangkang ja... ^-^ bedanya cuma yuyu kangkangnya gak minta dicium he he). Mulailah kami menyebrangi sungai itu, sungai yang begitu indah dibanding sungai Mulyorejo (peace J), airnya jernih ngalahin ”AQUA”, dinginnya ma’ nyus ngalahin kutub utara..(hya too Lebay...XL banget, padahal nggak pernah tahu kutub utara) yah gimana nggadingin,pertama kali kaki ini masuk ke air....kreces-kreces...serasa ada jarum-jarum yang masuk di sendi-sendi tubuh ini...lama-kelamaan membuat nyilu tulang ini...semakin lama semakin tak terasa...apa-apaan ini, baru pertama kali ini rasanya ngerasain gimana rasanya dingin yang bener-bener bikin otot-ototku kaku...wah pabrikcampinakenapa nggak pindah kesini aja ya, biar gak usah pake listrik,cfc d_elel..kan lumayan bisa ngurangi global warming... Eh kok jadi ngelantur.. Berhasil..berhasil hore...(bayangin kayak Dora...)... akhirnya terlewati satu rintangan. Kita nerusi jalan, gak jauh dari situ sudah terlihat pos MSC (Microbiology Study Club) di situ... waktunya adik-adikku untuk sharing mengenai organisme-organisme kecil yang ada disekitar mereka...tapi kayaknya lebih diarahkan tentang keanekaragaman lumut, Lichenes dan beberapa tumbuhan tingkat rendah...soalnya suasana nggak ndukunga kalo bawa mikroskop untuk ngelihat mikroba...haha sebenernya emang mikroskopnya nggak boleh di bawa-bawa kali ya... Sambil nunggu si Lichenes-lichenes kecil (adik-adik kel.Lichenes maksudnya)..saatnya bernarsis ria, pencurahan rasa capek kayaknya bakal berkurang kalo diungkapkan dengan ekspresi...hwahaha...soalnya emang diajakin temen-temen poto sih..yah gimana mau nolak ^_^ ...maunya sih.. usai di pos MSC kita nerusin perjalan selanjutnya, wah kayaknya nggak abis-abis ni perjalanan..nggak berpenghujung kali ya...jalan lagi jalan lagi, sabar.. tetep semangat untuk mencapai pos terakhir... Alhamdulillah..akhirnya datang juga... kita nyampe di pos terakhir... sebelah kanan pos ada sungai yang masih tertutup rapat oleh semak-semak, sebelah kirinya ada seperti bukit meninggi tapi masih separo, jadi hampir jadi kayak tebing, di antaranya berdirilah beberapa pohon yang kokoh yang menjadikan suasana semakin sejuk dan segar.... Di pos ini semua anggota dipersilahkan makan siang dulu, makan bekal yang sudah diberikan oleh panitia pas awal berangkat tadi, Lichenes2 kecilpun makan dengan lahapnya... tapi tak bisa dipungkiri perutku juga mulai MissCall terus, meski adik-adik pada nawarin makan...tapi harus sabar...katanya panitia (khususnya pemandu) makannya bakal di antar katanya... Perut kayaknya sudah nggak bisa diajak kompromi..kayaknya harus diisi meski secuil roti, alhamdulillah adik-adikku yang baik hati, tahu kalo pemandunya lagi mengidap penyakit ”Lumen” (luwe nemen). Ternyata penugasan bawa roti ada manfaatnya, salah satunya menolong mengangkat panggilan perut yang mulai tadi ku reject... ada madu pula..wes komplitlah semakin bisa menghangatkan badan. Setelah semua selesai makan, mereka diajak diskusi oleh para panitia mengenai apa sih hikmah-hikmah selama perjalanan tadi...ditanyai satu-satu dan harus menyatakan pendapatnya sekritis dan sedetail mungkin. Melihat mereka masih diskusi, bosen banget nungguinnya...utak-atik HP nggak ada sinyal, baca buku lagi males, narsis-narsisan udah capek..akhirnya kuputuskan untuk nyuci rokku yang begitu lusuh dilihat(eits jangan mikir yang macem-macem..dicucinya ya tetep di pake rek), rasanya kayak pake karung aja, rok yang tadinya coklat muda berubah warna jadi coklat kehitaman, nyari-nyari jalan buat turun ke sungai..lihat kanan,kiri..atas,bawah...yap-yap-yap ada juga yang bisa dibuat jalan...so langsung ja daku turun ke situ, tas dititipin ma temen yang ada di situ sekalian minta ditungguin...ucek-ucek kasih air,ucek-ucek siram sampe lumayan bersih..warna coklat asli lumayan bisa terlihat lagi..kelar dech..waktunya kembali ke atas...sesampainya di atas...semua pada ribut...aku yang masih kedinginan abis nyebur sungai, bingung sambil lihat keadaan... semua alat inderaku kumanfaatkan sebaik-baiknya untuk merespon sebenernya ada apaan sih... Akhirnya kocklea telingaku menangkap getaran-getaran suara yang aneh...semakin kukonsentrasikan suara apa itu, suaranya sedikit demi sedikit semakin jelas,,,”eenngg...eengg..wuungg....wung..eng..eng” wui...sepertinya aku mengenal suara itu, suara salah satu Insecta yang memiliki mulut penghisap, warnanya hampir kayak belangnya harimau, bisa nyengat kalo mau...dan nggak bisa mbayangin sakitnya kalo kena sengat, hewan yang selalu digembor-gemborkan sama HIMBIO untuk icon hewan yang patut ditiru sifat ”Kebersamaannya”.....bener banget...LEBAaaaaaaH.......*o*.

Semua makin ribut....kayaknya para lebah sudah mengeluarkan jurus pamungkasnya....tarian lebah! Alhasil temen-temennya juga banyak yang ikut nimbrung di situ... Auw..auw...adauw..aduh....Hwa...hwa...hwa...tolong..tolong...”Semua jaket di pake yang bener, ponconya di pake..resletingnya di pasang...tutup semua anggota tubuh rapat-rapat!” salah satu panitia berteriak.... Tapi ”Kunfayakun” Allah berkehendak lain...sudah banyak korban berjatuhan...kesakitan merasakan cubitan mesra lebah hutan yang kurang bersahabat....diri ini serasa tak bisa bergerak, keinginan hati melindungi para lichenes kecil, tapi tubuh tak sampai meraih mereka...yang bisa kulakukan hanyalah do’a saat itu...do’a agar para penguasa hutan ini segera menghilang dari pos kami...segera terbang tinggi ke tempat lain dan menjauh dari kami....sekitar 20menit kami diributkan oleh para pencari nechtar itu.... Akhirnya mereka pergi.... Kami yang masih shock dengan kedatangan tamu yang tak diundang itu belum bisa berpikir jernih kenapa mereka menyerbu kami. Para korban banyak yang menengis kesakitan, lichenes-lichenes kecil mayoritas pada kena sengat... Aku makin pusing...”Tring..” aku inget kalo selama perjalanan aku ngambilin bunga, jadi langsung saja kubagikan bunga-bunga itu sama temen-temen, itung-itung bisa ngurangin rasa nyilu..kan dalam bunga itu juga ada anti racun yang dikeluarkan sama si lebah, meskipun dikit...

Jam menunjukkan sudah melewati waktu ashar, tapi karene ada dalam hutan kita nggak tahu harus shalat menghadap ke arah mana, melihat matahari canopi terlalu menutupi..jadi langsung saja ambil keputusan menghadap ke arah feeling... Di saat shalat dapat 2 rakaat tiba-tiba hujan turun...inilah keindahan shalat di alam bebas, ini pertama kalinya shalat sambil hujan-hujanan..bener-bener keren... Seusai aku shalat, mukenah dipinjem temen-temen yang lain... Sambil menunggu semua kelompok MaBa datang semua aku duduk disamping temen-temen panitia yang lagi asyik ngobrol untuk acara puncak, yakni pengukuhan untuk MaBa. Akhirnya semua MaBa sudah datang dan berkumpul, KomDis turun kebawah dan mengintruksikan ke MaBa untuk berbaris yang rapi....Di sela-sela KomDis beraksi hujan ikut menemani...hujan begitu deras...Banyak MaBa yang kedinginan dan kram, panitiapun juga ada yang sakit... Korban mulai berjatuhan...anak kesehatan mulai kualahan...beberapa panitia ikut membantu.... Setelah kian lama KomDis memberikan wejangannya, akhhirnya tuntas juga pengukuhan bagi MaBa Biologi ’07. Hujan mulai reda...jam menunjukkan angka 5 dan kabut sudah mulai berjatuhan. Semua MaBa dan panitia diintruksikan untuk segera siap-siap kembali ke tenda. Beberapa panitia ditaruh di depan kemudian disusul semua MaBa dan barisan akhir panitia. Tapi sepertinya kita sudah terlambat... Masih dapat setengah perjalanan kabut sudah bener-bener menghalangi jalan, sialnya lagi semua MaBa nggak ada yang bawa senter.

Sementara itu, aku dan beberapa panitia inti masih belum pulang karena ada 2 MaBa yang kram da nggak bisa jalan, otomatis kita masih nemenin hingga sakitnya lumayan berkurang. Setelah adiknya merasa aagak enekan, kita baru nyusul temen-temen yang sudah duluan...nasib kami lebih malang... Kita baru jalan 10 menitan dari tempat tadi kabut sudah menutupi semua pemandangan, mata kabur dan terdengar saling sahut panitia ”Pegang pundak masing-masing orang di depannya!)”...Kamipun melaksanakan perintah itu... alhamdulillah aku bawa senter meski kecil tapi lumayan bisa menerangi jalan. Ternyata cuma ada 3 orang yang bawa senter..itupun ukurannya mini-mini... Ada intruksi dari belakang akan ada yang menuntun kita untuk kembali ke camp, yakni tim survey yang masih ada di belekang dan masih menuju ke barisan depan... harapanku untuk bisa pulang sedikit cerah... Akhirnya tim survey memandu kita di depan. Selama perjalanan kembali ke tenda Bio kita diguyur hujan habis-habisan...hujan sangat deras...air yang mengalir melewati jalanan yang kami lewati bagai ombak yang siap menghentakkan kaki, tanahnyapun ikut licin dan gampang ambrol, tak jarang dari kami yang terpeleset, jatuh bangun untuk terus berjuang menuju tenda. Jalan kian lama..kian tak berpenghujung... Semakin banyak temen-temen yang komplain kenapa nggak nyampe-nyampe...termasuk aku..mungkin karena emosi aku langsung aja bilang ”Hey rek...aku ngerasa tadi pas aku berangkat nggak pernah lewat sini! Ini kayak jalan mau ke jurang aja...udah nggak bisa lihat kanan kiri (kanan kiri kita tanah yang meninggi)...Yakin ta...? Kalo jalannya lupa bilang aja dari pada kita nyasar...!” Aku bener-bener emosi sama yang di depan...mulai awal udah dikasih tau nasib kita ada pada yang di depan, kalo yang di depan nyasar ya semua ikut nyasar... The fact, kita bener-bener nyasar... dengan guyuran hujan yang kian deras, dingin yang menusuk, suasana yang mencekam..semua dilanda kebingungan... Temen-temen ada yang nangis, banyak yang mulai patah semangat...begitu pula aku...rasanya diri ini sudah pasrah jika memang saat itu adalah waktunya aku di ambil oleh penciptaku aku rela, dan aku berdo’a agar matiku itu adalah mati syahid, tapi terbesit pikiran keluargaku...Orang tuaku...aku belum membahagiakan mereka...Aku tidak boleh mati dulu...Aku harus semangat, setidaknya masih ada harapan. Semangatku mulai tumbuh, aku mulai menularkannya pada teman-temanku dengan meneriakkan ”Kita pasti selamat rek!”....”Jangan takut...ayo...terus berdo’a”...mungkin hanya itu yang bisa kulakukan untuk menghibur teman-temanku. Ada intruksi untuk putar balik, kamipun membalik arah dan jalan kembali...dengan penuh semangat meneriakkan ”Bio Life,Himbio Jaya” berulang-ulang agar ada yang mendengar kami dan menolong kami. Setelah jalan dan jalan...alhamdulillah.................ada teriakan ”Bio Life,himbio jaya” yang menghampiri kami....KAMI SELAMAT.... Akhirnya ada beberapa orang angkatan atas yang membawakan senter...kami dipandu menuju jalan pulang yang benar...sebelum sampai di tenda...kami dipersilahkan mampir di rumah penduduk yang ada di tengah hutan ini, kami disuguhi teh hangat agar bisa memberi sedikit energi dan kehangatan dalam tubuh. Setelah itu kami meneruskan perjalalan kami yang ternyata begitu jauh dan lama untuk menempuhnya, hingga kusadari tadi kita nyasar begitu jauh Kawan...

Sekitar pukul 23.40 kami baru tiba di ground anak Kimia, aku disambut oleh teman-temanku(Kimia) dengan pelukan hangat... jalan beberapa langkah ketemu sahabat yang tanpa basa-basi langsung memeluk dan tanya gimana keadaanku...aku begitu haru...inilah keindahan punya banyak teman..

Ternyata di sana sudah ada rombongan temen-temen Bio MaBa dan panitia yang pulang duluan...dan mereka kebenyakan kecepe’an, kram, sakit hingga ada yang nggak sadar... Begitu mengerikannya...aku seakan-akan ada pada saat Titanic karam dan berada pada pengungsian Rose yang sedang menyembunyikan diri, benar-benar kayak mimpi... hidupku satu hari itu benar-benar sejarah yang fenomenal...Film apapun kalah kerennya. Setelah melihat beberapa temanku yang sakit dan tanya apakah ada yang perlu dibantu, aku meneruskan perjalanan kembali ke ground Biologi..meski kaki susah digerakkan dan tertatih-tatih, aku yakin aku bisa..karena tubuhku sudah tak tahan memakai baju yang basah kuyub...Akhirnya..sampai juga daku ke ground sendiri..Biologi......

Keesokan harinya....semua kembali ke ground biologi, panitia serasa tak memikirkan acara mau diapakan lagi...semuanya seakan carut marut karena kejadian yang tak terlupakan... Tapi alhamdulillah tetap ada ending yang melegakan, acara ramah tamah, pengumuman panitia ter-, kelompok ter- dan pemberian hadiah pada panitia yang ter-..... Semua diakhiri dengan photo-photo (karena dengan photo senyuman akan ada), dan dilanjutkan acara MaBa di Cuban Rois. Setelah semua usai AKHHIRNYA kita PULANG....Back to Surabaya.

*****THE END*****

Lichenes Production,

SPIRIT Woman